Jakarta, CNN Indonesia

Subholding PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan efisiensi dan optimalisasi layanan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok.

Salah satunya SPTP melakukan kerja sama pengelolaan sebagian area terminal peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok dengan PT Perusahaan Bongkar Muat (PBM) PT Tangguh Samudera Jaya.

Adapun area yang masuk dalam kerja sama ini meliputi dermaga 303-305 sepanjang 425 meter dan lapangan penumpukan peti kemas seluas 4,5 hektar.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kerja sama antara SPTP dengan PBM Tangguh Samudera Jaya dilakukan dengan pola bangun guna serah (build operate transfer/BOT) dengan jangka waktu selama 25 tahun.

Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra mengamini, kerja sama ini untuk optimalisasi kegiatan pelayanan bongkar muat di area dermaga 303-305.

Menurut dia, nantinya pihak PBM Tangguh Samudera Jaya diwajibkan untuk memenuhi standar yang ditetapkan oleh SPTP. Baik dari segi pelayanan operasional maupun penyediaan alat bongkar muat di area yang dikerjasamakan dan hal-hal lainnya yang berkaitan.

“Pihak mitra akan melakukan investasi di area yang dikerjasamakan berupa peralatan bongkar muat untuk menunjang kegiatan operasional,” kata Widyaswendra, Selasa (30/4).

Ia merinci, dalam kerja sama tersebut SPTP juga mengatur jumlah minimum arus peti kemas dan tingkat kesiapan peralatan operasional hingga 90 persen. Widyaswendra mengatakan penetapan PBM PT Tangguh Samudera Jaya sebagai mitra kerja sama dilakukan secara terbuka.

Di mana pihaknya telah melakukan pengumuman di media massa dan melalui serangkaian tahapan seleksi sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

“Harapan kami dengan kerja sama ini dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan para pengguna jasa,” ungkapnya.

Sementara Direktur Utama PT PBM Tangguh Samudera Jaya Firman Kartasasmita mengatakan, dalam masa kerja sama dengan SPTP pihaknya akan melakukan investasi peralatan bongkar muat.

Alat tersebut berupa empat unit quay container crane/QCC (alat bongkar muat peti kemas di dermaga) dan delapan unit rubber tyred gantry crane/RTG (alat bongkar muat peti kemas di lapangan penumpukan).

“Kami akan memastikan semua hal yang diatur dalam perjanjian kerja sama dapat kami penuhi, mulai dari investasi hingga pemeliharaan objek yang dikerjasamakan hingga berakhirnya masa kontrak sesuai jangka waktu yang telah ditentukan,” ujar Firman.

(inh)






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *