Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendi Hutahaean dilaporkan ke Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) oleh pengacara dari Eternity Global Law Firm Andreas atas dugaan tidak menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) secara benar.
Tim pengacara ini merupakan kuasa hukum Wijanto Tirtasana, pengusaha yang pernah punya bisnis bersama dengan Rahmady.
Andreas menduga Rahmady tidak memasukkan seluruh harta kekayaan miliknya di LHKPN. Dugaan itu bermula dari pinjaman uang dari Rahmady ke Wijanto untuk berbisnis ekspor impor pupuk pada 2017 di bawah bendera PT Mitra Cipta Agro (PT MCA).
Wijanto pun mendapat pinjaman uang senilai Rp7 miliar dari Rahmady dengan syarat agar istri Rahmady dijadikan komisaris utama dan pemegang saham 40 persen atau sekitar Rp24 miliar dari total aset perusahaan yang senilai Rp60 miliar.
Namun dalam perjalanannya, Rahmady disebut tak memasukkan pinjaman uang tersebut ke LHKPN. Pada LHKPN 2017, Rahmady melaporkan kekayaannya sebesar Rp3,2 miliar. Bahkan dalam LHKPN 2022, pejabat Bea Cukai itu melaporkan total hartanya hanya Rp6,3 miliar.
Rahmady juga dituding memaksa klien Andreas untuk mentransfer sejumlah uang ke beberapa perusahaan yang tidak berhubungan dengan bisnis mereka mencapai Rp3,4 miliar.
Sementara itu, Rahmady sendiri telah membantah tudingan tersebut. Ia mengaku sangat dirugikan dengan tuduhan yang dilontarkan Wijanto. Menurutnya, tuduhan itu merupakan pemutarbalikan fakta sehingga pemberitaan di media massa sarat dengan fitnah.
Ia pun telah dibebastugaskan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) usai diperiksa secara internal. Hasil pemeriksaan menemukan terjadinya benturan kepentingan yang juga turut melibatkan keluarga yang bersangkutan.
Berikut daftar harta kekayaan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendi Hutahaean berdasarkan LHKPN 2022:
A. Tanah dan bangunan senilai Rp900.000.000
1. Tanah dan bangunan seluas 110 m2/54 m2 di Kab/Kota Surakarta, hasil sendiri Rp200.000.000
2. Tanah dan bangunan seluas 304 m2/235 m2 di Kab/Kota Semarang, hasil sendiri Rp700.000.000
B. Alat transportasi dan mesin senilai Rp343.000.000
1. Mobil Toyota Hardtop Jeep tahun 1981, hasil sendiri Rp90.000.000
2. Motor Honda K1H02N14LO A/T tahun 2017, hasil sendiri Rp8.000.000
3. Mobil Honda CRV tahun 2017, hasil sendiri Rp245.000.000
C. Harta bergerak lainnya senilai Rp3.284.000.000
D. Surat berharga senilai Rp520.000.000
E. Kas dan setara kas senilai Rp645.090.149
F. Harta lainnya senilai Rp703.000.000
Utang Rp0
Total Harta Kekayaan Rp6.359.090.149.
(del/pta)