Jakarta, CNN Indonesia

Perusahaan energi bersih Uni Emirat Arab, Abu Dhabi Future Energy PJSC atau Masdar berencana melakukan studi kelayakan (feasibility study) untuk mengembangkan proyek energi terbarukan sebesar 200 megawatt (MW) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan studi kelayakan itu merupakan bagian komitmen investasi perusahaan untuk membangun energi terbarukan sebesar 2 gigawat (GW) di IKN, Kalimantan Timur.

“Dengan memprioritaskan energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin, maka hal ini akan menempatkan Nusantara sebagai model kota ramah lingkungan yang memanfaatkan energi bersih,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (22/5).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chief Executive Officer Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi mengatakan Uni Emirat Arab berkomitmen kuat untuk memajukan sektor energi Indonesia dengan fokus pada energi terbarukan.

“Upaya bersama kami akan mendorong investasi di bidang hidrogen hijau, tenaga surya, dan angin untuk memposisikan Indonesia sebagai pemimpin kawasan dalam transisi energi global,” katanya.

Pengumuman studi kelayakan itu ditandai dengan pemberian Letter to Proceed (LtP) studi kelayakan oleh Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono kepada Direktur Pengembangan & Investasi Masdar Abdulla Zayed.

Agung mengatakan LtP merupakan kemajuan dalam salah satu tahapan investasi yang selanjutnya akan dimulai studi kelayakan oleh Masdar.

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan Uni Emirat Arab berminat membangun solar panel atau panel surya di IKN. Hal ia sampaikan usai pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair di Istana Kepresidenan Jakarta, April lalu.

Bahlil menyebut konsep p kerja sama investasi direncanakan antar perusahaan adalah business to business (B to B) yang difasilitasi oleh Tony Blair Institute.

Panel surya ini kemungkinan akan bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Bahlil menyebut, salah satu BUMN yang akan dilibatkan adalah PLN.

“Ini B to B, dia akan masuk dari UAE, detailnya nanti disampaikan, tapi difasilitasi oleh Tony Blair Institute. Nilai kita belum bicara, kapasitasnya kurang lebih 1,2 giga watt,” kata dia.

[Gambas:Video CNN]

(fby/agt)






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *