Jakarta, CNN Indonesia

PT Pertamina Patra Niaga masih menginvestigasi penyebab terjadinya kebocoran pipa di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Area Manager Communication, Relation & CSR Jatimbalinus Ahad Rahedi menyatakan bahwa kondisi sudah berangsur membaik.

“Kondisi sudah berangsur membaik dan sebagian warga sudah kembali ke rumah. Penyaluran BBM ke masyarakat Tuban dan sekitarnya tetap berjalan normal dan stok dipastikan aman. Kami juga terus berkoordinasi dengan Forkopimda, BPBD serta lembaga dan instansi terkait lainnya di Tuban,” jelas Ahad dalam keterangan resmi, Senin (10/4).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan penanganan telah dilakukan dengan mengerahkan vacuum truk (penyedot minyak) dan oil absorbant (penyerap minyak) agar minyak yang keluar segera tertangani. Adapun produk yang mengalami kebocoran di pipa tersebut adalah BBM jenis Pertamax.

Sebagai antisipasi keselamatan warga, Pertamina mengevakuasi warga desa Tasikharjo yang berada di sekitar area kebocoran. Masyarakat di sekitar area Terminal BBM juga diimbau untuk tidak merokok maupun menyalakan api, hingga kondisi dinyatakan sepenuhnya aman.

Pipa Bahan Bakar Minyak (BBM) Fuel Terminal Tuban milik PT Pertamina Patra Niaga di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur dilaporkan mengalami kebocoran, sekitar pukul 02.00 WIB, Senin (10/6), dini hari tadi.

Kebocoran pipa minyak tersebut mengakibatkan ribuan warga di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban terpaksa harus mengungsi. Petugas mengevakuasi mereka ke dua lokasi yang jaraknya lebih aman.

Kepala Desa Tasikharjo Damuri saat dikonfirmasi mengatakan, kebocoran pipa itu sempat menimbulkan semacam kabut asap yang berbau menyengat. Warga yang menghirupnya pun mengalami sesak nafas, pusing hingga sakit perut.

“Ribuan warga terdampak panik dan membuat mereka berhamburan lari keluar rumah,” kata Damuri.

[Gambas:Video CNN]

(fby/pta)






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *