Jakarta, CNN Indonesia —
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengungkap lima fokus strategi usai menerima perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dari pemerintah hingga 28 Desember 2035.
Presiden Direktur Vale Febriany Eddy mengatakan kelima strategi itu setidaknya harus dicapai dalam lima tahun ke depan.
Adapun strategi yang pertama adalah mengoptimalkan lahan yang selama ini dimiliki untuk dieksplorasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Lahan yang sudah dipercayakan kepada kita, kita harus lakukan massive exploration untuk bisa kita ketahui, dan kemudian bisa kita bangun rencana pengembangan jangka panjang,” kata Febriany dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (10/6).
Strategi kedua, yakni menyelesaikan proyek yang sudah berjalan secara aman, terukur, dan sesuai anggaran. Febriany menyebut proyek ini termasuk tiga smelter yang sedang dibangun, yaitu smelter Pomala, Bahodopi, dan Sorowako.
“Tiga proyek ini kami akan akselerasi, akan selesaikan kalau segala sesuatu lancar, tepat waktu, aman. Yang paling penting harus selesai aman, tepat waktu, dan tepat biaya,” ujarnya.
Strategi ketiga, yakni perencanaan hilirisasi dan membangun ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Febriany mengatakan strategi tersebut sesuai dengan ambisi pemerintah untuk membangun ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri.
Menurutnya, dengan sumber daya yang ada, Vale juga menyambut tantangan itu.
“Maka kami akan melakukan kajian, studi, dan kemudian memutuskan titik optimum, di mana kami akan melakukan strategi downstream kita, termasuk nanti circularity,” jelasnya.
Strategi keempat ialah mengoptimalkan produksi nikel di Sorowako, Provinsi Sulawesi Selatan. Febriany menuturkan Sorowako harus menjadi penambangan nikel kelas dunia.
Lalu, strategi kelima adalah mendorong environmental, social, and governance (ESG) agenda yang berkelas dunia.
“Jadi kami harus men-deliver semua proyek ini dengan mengembangkan standar ESG internasional, dengan demikian kami bisa menjadi perusahaan berkelas dunia,” ucap Febriany.
(mrh/agt)