Jakarta, CNN Indonesia

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyusun pagu anggaran Kementerian Pertahanan sebesar Rp155,98 triliun dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) 2025.

Nominal anggaran untuk kementerian di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto itu naik dari sebelumnya sebesar Rp135,44 triliun dalam RAPBN 2024.

Berdasarkan dokumen KEM PPKF yang dikutip pada Kamis (13/6), anggaran terbesar Kemenhan akan digunakan untuk dukungan manajemen sebesar Rp79,27 triliun dan untuk Alutsista serta sarana prasarana pertahanan sebesar Rp65,49 triliun.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut rincian penggunaan anggaran Kemenhan di 2025:
– Program Pelaksanaan Tugas TNI Rp3,38 triliun
– Program Profesionalisme dan Kesejahteraan Prajurit Rp5,67 triliun
– Program Kebijakan dan Regulasi Pertahanan Rp24,7 miliar
– Program Modernisasi Alutsista, Non Alutsista, dan Sarpras
Pertahanan Rp65,49 triliun
– Program Pembinaan Sumber Daya Pertahanan Rp571,1 miliar
– Program Riset, Industri, dan Pendidikan Tinggi Pertahanan Rp1,55 triliun
– Program Dukungan Manajemen Rp79,27 triliun.

Hal ini tentu berbeda dengan anggaran Kementerian Investasi/BKPM yang dipangkas hingga setengahnya di tahun depan. Pemotongan pagu tersebut membuat Menteri Investasi/ kepala BKPM Bahlil Lahadalia meradang.

Pasalnya, Bahlil mengatakan pemotongan anggaran dilakukan di tengah target investasi 2025 dipatok sebesar Rp1.850 triliun alias naik dari tahun ini yang hanya Rp1.650 triliun.

Namun, ia kesal anggaran yang didapat Kementerian Investasi/BKPM di 2024 sebesar Rp1,22 triliun malah anjlok setengahnya menjadi Rp681 miliar pada tahun depan.

“Ini membuat saya bingung. Saya sejak kecil sudah berdagang, pernah menjadi pengusaha, pernah menjadi ketua umum Hipmi, belum pernah menemukan teori ini. Ini teori baru ini,” sindir Bahlil dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta Pusat, Selasa (11/6).

[Gambas:Video CNN]

(ldy/agt)







Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *